PESAN-PESAN SURAT AL FATIHAH (Ust. Rikza Abd)
Ayat 3
ARRACHMANNIROKHIIM
Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Arti Bahasa: Arti secara bahasa dari kata al rahmaani dan al rahiimi telah dibahas pada ayat 1, basmalah.
Ulasan dan Pesan
1. Pada ayat 2, dari kata rabbil ‘aalamiin kita telah mengambil pelajaran bahwa:
o Allah menciptakan dan mengatur alam semesta melalui SUNNATULLAH.
o Dengan sunnatullah itu pula Allah akan memberi kenikmatan atau menyiksanya kepada manusia.
o Allah memberi kenikmatan kepada orang-orang yang mau bertindak dan berperilaku sesuai dengan sunnatullah atau
o Allah memberi siksaan atau kesengsaraan kepada siapapun yang berperilaku tidak sesuai sunnatullah.
o
2. Dengan demikian, kata rabbil ‘aalamiin sekaligus mengandung:
o DORONGAN (targhib) dan PERINGATAN (tarhib).
o Dengan dorongan, Allah mengharapkan tindakan kita sesuai dengan sunnatullah agar kita selamat dan bahagia.
o Dengan peringatan, Allah mengharapkan tindakan kita tidak menyimpang dari sunnatullah agar kita tidak sengsara atau celaka.
3. Kemudian pada ayat 3, ALLAH MENAWARKAN:
o KASIH-SAYANG-Nya, yaitu sebagai al rahmaan dan al rahiim, Yang Maha Pemurah lagi Maha penyayang.
o Berdasarkan kasih¬ sayang-Nya, Allah memberikan segala macam yang dibutuhkan tanpa mengharapkan imbalan suatu apapun.
o Tawaran kasih-sayang ini untuk mendorong manusia betul¬-betul mau bertindak yang benar,
o sesuai dengan sunnatullah dan sesuai dengan aturan-aturan Allah lainnya,
o sehingga kita bisa memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
4. Mengapa manusia HARUS MENCINTAI ALLAH:
Kasih-sayang dari Allah yang bersifat al rahmaan dan al rahiim betapa besarnya, betapa banyaknya dan betapa luasnya kenikmatan yang kita terima dari-Nya. Bahasa manusia tak mampu menjelaskan secara persis maksud Kasih-Sayang Allah tadi. Contoh nikmat sinar matahari. … ??? …
Allah sangat menyayangi kita, dengan bukti bahwa anugerah berbagai kenikmatan yg kita terima, Allah tidak mengharapkan imbalan apapun.
Dengan demikian semakin kita mampu memahami bentuk-bentuk kasih-sayang Allah kepada kita, akan menimbulkan semakin cinta kita kepada Allah.
Bila orang tidak mampu mengurai nikmat Allah, tidak mengerti bentuk-bentuk nikmat dari Allah, maka akan kesulitan mengenal Allah, karena tidak memahami manfaat nikmat-nikmat Allah bagi dirinya.
o (semua kejadian dikiranya alamiah saja, tanpa campur tangan Allah.
o Air dari hujan, subur dari pupuk, udara dari angin, kaya dari banting tulang, sehat dari olah raga, restoran laris dari masakan enak;
o Tsunami di Aceh terjadi tahun 2004, … dahulu juga pernah terjadi …;
o Bintang meteor mendekat ke bumi, … sekitar 65 th akan mendekat lagi …)?
5. Menurut al Ghazali, ada LIMA ALASAN mengapa kita harus MENCINTAI ALLAH, lebih daripada cinta kita kepada siapapun dan apapun.
1) PERTAMA, manusia Cenderung lebih MENCINTAI DIRINYA SENDIRI.
a) Analisanya:
o Cinta manusia kepada orang lain atau apapun, biasanya karena menguntungkan kepentingan dirinya. Jadi bila tidak utng…. Ya tidak.
o Maka manusia akan mencintai kehidupannya sendiri dan mencintai apapun yang menunjang kehidupan itu.
(Misal si Dadap milih partai A karena si Dadap beranggapan bahwa partai A senada dengan pola pikir, pola sikap, atau pola tindak yang mendukung kehidupan si Dadap.
Sampai-sampai ada yang berani mengorbankan pribadinya untuk partai, tanpa mengindahkan norma agama.
Disini kadang manusia melupakan Allah.
Mengapa manusia lebih cinta kepada partai?)
o Sebaliknya, dia akan membenci apapun yang mengancam kehidupannya.
o Contoh: Mengapa seseorang mencintai anggota badannya ?:
karena anggota badan itu melengkapi keberadaannya sebagai manusia.
Raganya diolah agar bugar; raga dipelihara disabun disampoo; diurut; dipakaikan baju, dll agar mampu memenuhi kebutuhannya.
Kalau dia mencintai harta, bisnis, anak, saudara dan kawan-kawan, karena semua itu semakin menyempurnakan dan melanggengkan kehidupan dunianya.
Manusia membayangkan bila tanpa harta, tanpa anak, tanpa saudara, tanpa kawan, dia beranggapan keberadaannya akan punah.
Oki manusia cenderung lebih mencintai harta, anak, saudara, kawan, bisnis, jabatan dll, dibanding cintanya kepada Allah. (contoh: kalau kita mendengan adzan, apa yang tergerak dalam pikiran kita ….??.
waduh masih ngantuk niiih, badan masih pegel-pegel,
entar dululah badan masih capek, baru saja lohor udah adzan lagi.
wahh baru banyak pembeli, shalatnya entar dulu … sajalah)
o Hal-hal yang diluar dirinya akan dicintai sepanjang mereka bisa dimanfaatkan untuk menunjang kehidupannya;
o Oki CINTA KEPADA DIRISENDIRI harus dikelola agar tidak mengalahkan cinta kita kepada Allah. Bagaimana caranya … ???
b) Bagaimana anak yang suka ngrecokin:
o Meskipun anak sering kali tidak memberikan manfaat langsung kepada orang-tuanya, manusia tetap saja mencintai anak itu karena anak adalah calon pengganti mereka pada generasi berikut,
o dan, keberadaan keturunan adalah semacam sarana keberlangsungannya/keturunannya.
c) Mencintai sesuatu karena PERANNYA MENGUNTUNGKAN DIRINYA:
o Manusia mencintai sesuatu diluar dirinya, itu bukan karena cintanya terhadap sesuatu/sesorang,
o tapi karena PERANAN sesuatu tersebut sebagai sarana yang menunjang kelanggengan dan kesempurnaan dirinya.
o Contoh:
manusia mencintai istri/suami, karena perkawinannya dg si Dia diharapkan akan mendatangkan ‘ketentraman’ kehidupannya.
(umumnya karena: cantik, kaya, jabatan, pinter, keturunan, akhlak, karena itu semua dianggap menguntungkan), dan bukan menempatkan cintanya kepada Allah yang telah menciptakan dan mempertemukan dengan istri/suami untuk melaksanakan sunatullah-nya.
Sehingga kadang-kadang orang minta pertolongan dukun untuk agar mendapatkan si dia, bukan minta kepada Allah. Padahal cantik, kaya, jabatan, pinter, akhlaq, keturunan itu semua milik Allah)
(ada dua calon mantu satu sebagai pengusaha, dan satunya lagi dari pesantren, mana lebih tertarik. Pada umumnya memilih Pengusaha, karena perannya dianggap lebih menguntungkan dibanding yang lainnya)
Kita mengasihi pembantu bukan karena kasihan dia lemah, tapi karena dia berperan membantu kelancaran rumah tangga.
OKI Cintailah ORANG LAIN KARENA ALLAH, bukan karena peran mereka menguntungkan dirinya saja)
o
d) Cinta pada seseorang harus ditempatkan sebagai pantulan cinta kita kepada Allah:
o Cinta pada diri sendiri harus mampu mendorong mansuia untuk mencintai Allah,
o Hal itu bisa terjadi bila kita mampu memahami Sang Pencipta, karena Allah yang menciptakan dan menghidupkan kita.
o Bukankah Allah yang menciptakan segala kelengkapan kita, baik jasmani maupun ruhani?
o Bukankah Allah yang menjamin rezeki bagi kita?
o Bukankah Allah yang menciptakan alam raya dan seisinya untuk menunjang kehidupan dan kenikmatan kita?
o
o Bukankah Allah yang:
melunakkan hati anak-anak kita, (bgmn bila pada nakal)
mengharmoniskan pasangan kita, (bgmn bila cek-cok melulu)
mengikatkan saudara-saudara kita,(bgmn bila rebutan warisan)
mengakrabkan kawan-kawan kita , (saling mengenal slalu)
sehingga hidup ini terasa menyenangkan?
o Jadi, kalau kita mencintai diri sendiri, kita mesti mencintai Allah. Karena Allahlah yang menggerakkan itu semua.
o Oki apabila kita merasakan adanya hati yang lunak, keharmonisan, ikatan batin, akrab, pertanda Allah dekat sama kita.
o
o Kalau kita mau memahami rahasia-rahasia diri sendiri, kita akan dengan mudah memahami tentang kebesaran Allah, sebagaimana Allah sebutkan pada ayat berikut.
o “Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang¬orang yang yakin, dan juga pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?” (Al Dzariyat 51:20-21)
2) KEDUA, setiap orang akan mencintai orang lain yang berbuat baik kepadanya.
a) Cinta kepada orang lain hanya terjadi kalau orang lain itu membantu kelestarian dan kebaikan kehidupan kita.
b) Misalnya,:
o seorang anak mencintai kedua orang-tuanya karena mereka telah merawatnya, membimbingnya dan mendidiknya.
o Suami atau istri mencintai pasangan mereka karena pasangan itu telah menaruh lebih besar perhatian kepadanya dibanding orang lain.
o Para murid mencintai guru-guru karena mereka telah dididik atau diajari berbagai pengetahuan dan keterampilan.
o Rakyat mencintai pemimpin yang adil karena ia telah mencurahkan pikiran dan tenaganya untuk kemakmuran mereka.
o Seorang pasien mencintai dokternya karena dia membantunya memulihkan kesehatan.
o Orang pada umumnya mencintai uang karena uang bisa digunakan untuk membeli makanan, minuman dan apa saja yang membantunya mempertahankan kehidupan.
c) Besarnya cinta seseorang kepada orang lain ditentukan oleh:
o seberapa banyak kebaikan orang itu terhadapnya.
o Makin banyak kebaikan, maka makin besar pula rasa cinta kepadanya.
o Sebaliknya, bila kebaikan orang tadi menurun, makin berkurang pula rasa cinta kepadanya. “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. “ (Al NahI 16:18)
d) Begitu Banyak Kenikmatan Allah kepada kita sehingga kita TIDAK MERASA atau TIDAK SADAR sebagai pemberian dari Allah:
MISALnya:
Kita membutuhkan OKSIGEN untuk menambah tenaga dalam diri kita, tapi kita tidak perlu mencari-carinya, apalagi membelinya.
Allah, menyuguhkan oksigen langsung pada hidung kita di mana pun kita berada dan kemana pun kita pergi.
Kita sangat membutuhkan PROTEIN sebagai bahan untuk pembentukan sel dan inti sel pada tubuh kita, dan
Allah membuat semua makanan yang mengandung protein tinggi terasa enak dan menyenangkan.
Bagaimana bila oksigen harus bayar seperti di Rumah Sakit, berapa hutang kita kepada Allah.
Mampukah kita membayar hutang harga oksigen kepada Allah, Pasti tidak akan terbayar.
Bagaimana bila makanan yang mengandung protein seperti telor, daging, kacang-kacangan rasanya pahit?;
bagaimana bila gula rasanya pahit?;
Bagaimana bila lidah kita tidak seragam, daya merasa berbeda. Makanan akan terasa kacau balau. Hidup jadi tidak menyenangkan.
Mengapa bule suka mandi matahari. Karena, bila kulit mereka coklat mereka senang, … padahal kita maunya putih.
Nikmat mana lagi yang kau bisa dustakan, ??? Fa bi Ai ala irob bikuma tukadziban
e) BAGAIMANA KALAU ADA ORANG yang berbuat baik kepada kita:
Bila ada orang lain yang berbuat baik kepada kita, hal itu mesti membuat kita makin mencintai Allah. Mengapa ?
Secara lahir, memang orang itu yang berbuat baik kepada kita.
Tapi siapa yang menggerakkan hati orang itu untuk berbuat baik kepada kita?
Bisakah orang itu berbuat baik kepada kita, jika Allah tidak menggerakkan hatinya ?
Siapa, yang memberi kemampuan, baik secara materi (berada) maupun secara mental (ikhlas memberi atau loma), kepada orang itu hingga dia memiliki kemampuan untuk berbuat baik kepada kita?
Siapa, yang menciptakan barang-barang yang diberikan kepada kita?
Itulah sebabnya, kita mesti bersyukur kepada Allah bilamana kita mendapatkan sesuatu, meskipun sesuatu itu datangnya dari orang lain.
Tapi apakah dermawan tidak layak menerima ucapan terima kasih dan doa agar dia dibalas oleh Allah?
Tentu kita mesti berterima kasih kepadanya dan mendoakan agar Allah membalasnya dengan yang lebih baik.
Tapi rasa terima kasih itu harus proporsional, yang sebanding dengan jasa dia sebatas sebagai PERANTARA yang menyampaikan kenikmatan dari Allah kepada kita, agar dia tidak tergelincir.
BALASAN YANG LAYAK bagi dia sebenarnya BUKAN ucapan terima kasih dari kita, ….. TAPI ….. BALASAN dari Allah.
Ucapan terima kasih, nilainya terlalu kecil dibanding balasan dari Allah.
f) Pada umumnya orang yang berbuat baik kepada seseorang PASTI ADA PAMRIH, karena orang pada hakekatnya mencintai dirinya sendiri:
o Orang Bijak akan mencari imbalan yang lebih besar.
o Rugi … bila memberi sesuatu hanya sekedar mengharapkan ucapan terima kasih atau sekedar agar dipuji sebagai seorang dermawan,.
o Orang mukmin yang amal perbuatannya murni hanya untuk mencari ridla Allah tidak akan pernah mengharapkan ucapan terima kasih dari si penerima hadiah darinya.
o Orang bijak tahu bahwa bila kebaikannya semata ingin mendapatkan ucapan terima kasih atau pujian, DIA TIDAK AKAN MENDAPATKAN APA-APA DARI ALLAH.
o
o Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya kami memberi makan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah. Kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih. (ayat 8 dan 9 dari surat Al Insan 76)
3) KETIGA, Manusia cenderung mencintai seseorang yang dermawan, meskipun perbuatan baiknya kepada orang lain, bukan untuk dirinya.
Kalau kita mendengar ada seorang yang suka menyantuni masyarakat yang sedang ditimpa bencana atau sedang menghadapi kesulitan, kita akan mencintainya, meskipun kita tidak ikut menikmati santunannya.
Padahal Allah berbuat baik kepada siapa saja, TIDAK CUMA dikala ada bencana, tapi kapan saja dimana saja. OLEH KARENA ITU, ALLAH-LAH PALING LAYAK KITA CINTAI.
4) Misalnya:
o Allah berbuat baik kepada mahluk apapun dan di manapun mereka berada.
o Allah melindungi dan memberi makan kepada mahluk di mana pun mereka.
o Allah menjamin makanan bagi cacing-cacing yang berada di dalam tanah meskipun mereka tidak memiliki mata.
o Allah pun melindungi mereka dengan membuat badan mereka lentur dan basah.
o Terhadap hewan-¬hewan yang habitatnya di daerah bersalju, Allah juga menjamin makanan mereka dan melindungi mereka dengan pertumbuhan bulu yang lebih tebal serta penimbunan lemak yang lebih banyak.
o Bahkan orang kafir yang menentang-Nya pun masih dijamin rezekinya oléh Allah.
o Jadi Allah tidak pilih kasih kepada mahluknya, entah manusia, hewan, serangga, tumbuh-tumbuhan, dll, semua kebagian nikmatnya.
o Kepada siapa lagi Cinta kita curahkan, kalau bukan kepada Allah.
o
o XXX Nabi Ibrahim AS pernah berdoa agar Allah memberi rezeki kepada penduduk Makkah yang beriman saja, tapi Allah tidak mau mengalokasikan rezekinya secara diskriminasi/eksklusif.
o Ibrahim berdoa: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki berupa buah-¬buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan Hari Kemudian.”
o Allah berfirman; “Dan kepada orang yang kafir pun Aku beri kesenangan sementara, kemudian aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.” (Al Baqarah 2:126)
5) KEEMPAT, Manusia juga mencintai KEINDAHAN:
o Orang senang akan keindahan karena melihat atau mendengarkan sesuatu yang indah bisa menimbulkan RASA NIKMAT pada dirinya.
o Karena itu, manusia akan mencintai barang-barang yang menawarkan keindahan.
o Kecintaan itu bukan kepada substansi barang yang indah itu, TAPI SEBENARNYA PADA DIRINYA SENDIRI.
o
o Karena Barang yg dicintai bisa menimbulkan rasa nikmat pada dirinya.
o Gelang emas terlihat indah, dan bila dipakai terasa nikmat diri ini, bisa dalam bentuk: merasa PD, merasa bangga, merasa diperhatikan, merasa senang … dll.
Contoh:
a) Betapa banyak orang mau membeli bunga atau tanaman hias yang warna-warni dengan harga mahal, merawatnya dengan biaya yang mahal pula karena mereka ingin melihat keindahannya dari dekat.
b) Betapa banyak orang mau membeli burung dengan harga mahal karena ingin mendengarkan kicauannya yang indah.
c) Betapa banyak orang mau membeli peralatan elekronik dengan harga mahal karena ingin mendengarkan musik dengan suara yang bening.
d) Betapa banyak orang mau mengeluarkan biaya banyak untuk perjalanan menuju tempat-tempat yang menawarkan pemandangan-pemandangan indah di pegunungan, di tepi laut dan di hutan-hutan.
e) Itu semua adalah keindahan yang ditawarkan oleh benda-benda yang bisa ditangkap dengan PANCA INDRA. Manusia mau membayar dengan harga mahal terhadap keindahan.
f) Oleh karena itu, Keindahan yang kita cintai jangan sampai mengalahkan cinta kita kepada Allah.
o emas kita banyak jangan menjadi sombong = tidak cinta kepada Allah,
o harta kita banyak jangan sampai takabur = tidak cinta kepada Allah,
o jabatan kita tinggi jangan sampai kita angkuh = tidak cinta kepada Allah,
o burung kita bagus jangan sampai jadi lupa waktu = lupa Allah, shg flu.
g) Bagaimana dengan keindahan yang TIDAK BISA DITANGKAP dengan Panca Indra? (mata = melihat, telinga =mendengar, lidah = mencicip, kulit = merasa, hidung = aroma)
o Bgmn bila Ada keindahan yang hanya bisa ditangkap dengan penglihatan batin.
o Keindahan itu ialah, a.l: perilaku mulia, murah hati, sopan, santun, jujur, berani dan takwa dll.
o Betapa banyak orang yang dicintai masyarakat ketika hidup, dan bahkan masih dikenang ketika sudah meninggal, bukan karena wajahnya yang tampan atau cantik, tapi karena perilakunya yang mulia.
o Nabi Muhammad SAW, misalnya, ketika masih muda dicintai oleh masyarakatnya dan dijuluki oleh mereka sebagai al amin (seorang yang jujur, dapat dipercaya).
o Sekarang pun beliau masih dicintai dan dikenang oleh banyak orang, termasuk mereka yang non-Muslim, karena akhlak beliau yang mulia.
o Jenderal Sudirman sampai sekarang masih banyak dikenang dan dicintai karena keberanian dan ketegasan beliau membela negara.
Sebaliknya, orang yang kikir atau jahat akan dibenci oleh masyarakat karena keburukan akhlaknya.
Abu Jahi, misalnya, dibenci orang banyak karena kejahatannya terhadap Nabi SAW dan para sahabatnya.
Karun juga dibenci karena kekikirannya.
Fir’aun karena sombongnya
Idi Amin Dada dari Uganda
Benetto Musolini dari Italia
Hittler dari Jerman
Yahudi dari …….
h) PERLU INDRA TAMBAHAN untuk mampu menikmati diluar Panca Indra:
Keindahan akhlak hanya bisa ditangkap oleh orang yang terlatih pengamatan batinnya. (kontemplasi, merenung, ning nung neng)
Orang yang tajam pengamatan batinnya … akan cenderung lebih mencintai orang yang mulia akhlaknya meskipun wajahnya kurang tampan atau cantik,
Orang yang kurang tajam pengamatan batinnya akan sulit menikmati keindahan akhlak.
Mereka akan cenderung lebih mencintai kecantikan wajah atau topeng atau atribut daripada kecantikan akhlak.
i) LALU BAGAIMANA DENGAN ALLAH?
Kita tidak bisa melihat Allah dengan mata kepala.
Kita hanya bisa melihat-Nya dengan mata hati.
Kita mencintai Allah karena Dia berahlak sangat mulia/indah,
Dia sangat dermawan,
Dia sangat penyayang,
Dia sangat lembut,
Dia sangat melindungi kita,
Dia sangat sabar,
Dia sangat pemaaf dan
Dia sangat kreatif. Dst (99)
Jadi Dari sudut keindahan, Cinta manusia selayaknya kepada Allah.
j) Memang agak sulit memahami bahwa Allah sangat melindungi kita, tapi mari kita coba telusuri bagaimana Allah melindungi kita dari berbagai bahaya:
Karena Allah melindungi badan dan kulit kita dari goresan duri atau benda tajam lainnya, Allah menciptakan rasa sakit jika kulit kita tergores atau badan kita dipukul dengan keras.
Seandainya kita tidak merasakan sakit ketika tergores atau terpukul dengan keras, mungkin badan kita sudah banyak rusak atau mungkin kehabisan darah dan mati karena kita tidak punya rasa sakit tadi.
Karena Allah ingin melindungi kita dari serangan penyakit dari luar, Allah menciptakan zat-zat antibodi di badan kita.
Karena Allah ingin melindungi kita dari kecelakaan, Allah mencipakan rasa kantuk sehingga kita membutuhkan istirahat dan tidur.
Karena Allah ingin melindungi kita dari bahaya serangan mendadak:
Allah menciptakan rasa takut,
yang diikuti dengan mengalirnya adrenalin dalam jumlah banyak,
yang kemudian menyebabkan percepatan peredaran darah dan pernafasan,
serta mempercepat pemrosesan gula darah.
Hal ini menyebabkan bertambahnya tenaga sehingga kita lebih mampu menghadapi bahaya atau lari cepat darinya.
Karena Allah ingin melindungi kita dari kesengsaraan hidup, Allah memberi tuntunan kepada kita dalam bentuk PERINTAH dan LARANGAN.
k) XXX Oleh karena itu:
o Allahlah yang paling patut dicintai karena Allah adalah Yang Maha lndah.
o Kita akan merasakan kenikmatan dari keindahan Allah, bila kita makin melatih ketajaman mata hati.
o Sebagaimana diceritakan oleh Muslim, Abdullah bin Mas’ud mengutip Rasul Allah SAW sebagai mengatakan: “Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan Ia suka akan keindahan.”
6) KELIMA, ….Cinta krn … memiliki PERSAMAAN-PERSAMAAN Dengannya:
Persamaan-persamaan itu bisa berupa hal-hal yang bersifat lahir atau yang bersifat batin.
Itulah sebabnya, anak-anak akan lebih suka bermain sesama anak-anak lain yang sebaya dan orang dewasa lebih suka berteman dengan yang sebaya juga.
Para dokter lebih suka bergaul dengan sesama dokter dan para insinyur lebih suka dengan sesama insinyur,
orang-orang yang seprofesi, membentuk asosiasi-perkumpulan untuk lebih mengintensifkan pergaulan di antara mereka.
Seperti halnya anak-anak nakal yang lebih suka bergaul dengan sesama anak nakal,
para preman juga lebih suka bergaul dengan sesama preman.
Sebaliknya, orang-orang yang shalih lebih senang bergaul dengan sesama orang yang shalih.
Hal ini pula yang bisa menjelaskan mengapa sering kali dua orang pemuda dan pemudi yang memiliki persamaan-persamaan cenderung untuk mudah saling jatuh cinta dan melanjutkan pertemanan mereka dengan perkawinan. (orang batak dapat batak, orang jawa dapat jawa, orang papua dapat papua)
PERSOALANNYA adalah bagaimana manusia bisa Cinta kepada Allah sementara kita sangat berbeda dengan Allah, krn tidak ada yang setara ???:
Memang, kita sama sekali berbeda dengan Allah, karena kita adalah makhluk dan Allah penciptanya,
kita dapat dilihat dengan mata kepala/kasat mata sedangkan Allah tidak,
kita memerlukan makan, dan Allah tidak,
kita akan mati dan Allah tidak, dan sebagainya.
Namun, orang yang pengamatan batinnya terlatih dengan baik akan bisa lebih mudah melihat hal-hal yang tidak kasat mata, seperti akhlak, dibanding yang belum terlatih. (latihannya: )
Mereka cenderung untuk mencintai orang-orang yang berakhlak mulia.
Orang-orang yang memahami betul bahwa Allah bérakhlak yang sangat mulia, mereka akan cenderung meniru/mensifati akhlak-Nya.
KARENÁ ALLAH MAHA PEMAAF, mereka berusaha meniru untuk menjadi pemaaf, dg memaafkan teman-temannya yg berbuat salah kepadanya.
KARENA ALLAH MAHA PEMURAH, mereka berusaha menjadi pemurah, dengan suka menolong sesamanya.
KARENA ALLAH MAHA KREATIF (al Badi), mereka berusaha untuk mengembangkan kreatifitas dengan upaya yang baru. dst
Lalu orang-orang yang telah berhasil meniru akhlak Allah sebanyak yang mereka bisa, mereka akan berkecenderungan makin hari makin mencintai Allah karena mereka telah memiliki banyak kesamaan dengan-Nya.
“Dan sesungguhnya orang-orang yang lalim itu sebagian mereka menjadi penolong/kekasih bagi sebagian yang lain, dan Allah adalah pelindung/kekasih orang-orang yang bertakwa. “ (Al Jatsiyah 45:19)
• Itulah alasan-alasan mengapa Allah adalah satu-satunya yang layak dicintai.
• Dan seberapa besar cinta kita kepada-Nya sangat dipengaruhi oleh seberapa banyak kita memiliki alasan-alasannya.
• Lebih banyak alasannya, maka akan lebih besar pula cinta kita kepada-Nya.
• Bila kita memiliki seluruh lima alasan tersebut di atas, maka, insya Allah, kita akan sangat mencintai¬Nya, sebagaimana Allah gambarkan pada ayat berikut:
• “Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah: mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat lalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal). “(Al Baqarah 2:165)
TANDA-TANDA ORANG YANG MENCINTAL ALLAH
7) Lalu apa yang bisa dipakai sebagai tanda-tanda bahwa seseorang betul-betul mencintai Allah?
o Mengenali tanda-tanda ini sangat penting karena banyak sekali orang yang mengaku bahwa mereka mencintai Allah atau bahkan mengaku diri sebagai kekasih Allah, tapi perilaku mereka sama sekali tidak mencerminkan kedekatan mereka dengan-Nya.
o Allah memberikan contoh mengenai orang-orang yang demikian: Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan:
o “Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya”. Katakanlah: “Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu?” (Kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya), tetapi kamu adalah manusia (biasa) di antara orang-orang yang diciptakan-Nya. Dia mengampuni bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi serta apa yang ada antara keduanya. Dan kepada Allah-lah kembali (segala sesuatu). (Al Maidah 5:18)
8) Orang-orang yang betul-betul mencintai Allah akan selalu berusaha untuk bertindak yang menyenangkan-Nya dan berusaha menghindari apa saja yang membuat Ia tidak berkenan. Mereka lakukan hal itu semata-mata karena mereka ingin dekat Allah dan takut tidak dicintai oleh-Nya. Karena itu, mereka bisa dikenali, antara lain, dengan tanda-tanda sebagai berikut:
a) Mereka tunduk dan patuh kepada Allah dan Rasul-Nya SAW.
b) Mereka selalu siap melaksanakan apa saja yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul¬Nya SAW dan meninggalkan apa saja yang mereka larang, tanpa mempertanyakan dulu apa tujuan perintah atau larangan itu.
c) Kalau mereka ingin tahu rahasia yang terkandung dalam perintah atau larangan itu, mereka mencoba mencari tahu hikmahnya dengan tujuan hanya untuk memantapkan keimanannya,
d) Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamü.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Au lmran 3:31)
Mohon Maaf Apabila Ada Kesalahan Dalam Penulisan. Semoga artikel tentang ARRACHMANNIROKHIIM di atas dapat bermanfaat. Jika ingin menduplikasi artikel ini diharapkan mencantumkan link http://ratsoffice.blogspot.com/2012/12/arrachmannirokhiim.html. Terima Kasih.
Rats Office
Published:
2012-12-07T03:02:00-08:00
Title:ARRACHMANNIROKHIIM
Author :
HOME