BANYAK SAHAM TIDUR
Pertanyaan dari pembaca Soleh: Tahun 2008 saya mulai investasi saham dengan keberanian dan belajar dari buku saja. Beberapa bulan saham anjlok (rugi). Di 2009 juga main saham dengan pengetahuan yang minim hanya lihat berita TV dan baca-baca rumor saham.
Tidak ada tempat bertanya satupun karena saya tinggal di daerah terpencil. Masalah saham waktu itu masih tabu. Dengan beranikan diri saya coba-coba trading di kampung. Kalau untung senang sekali. Akhir 2009 saham yang saya beli anjlok bahkan sampai sekarang tidak ada di pasar, CPRO, kenapa itu?
Dan juga saham yang lain sampai sekarang masih di bawah harga beli seperti ANTM, MIRA, APLN, KRAS dan lain-lain. Saya diamkan saja takut sudah rugi. Saya tanya kapan saham-saham ini akan naik? Apakah bisa hilang dan apa solusinya?
Terima kasih.
Jawaban:
Saya sangat kagum kepada Bapak Soleh yang sudah memberanikan diri untuk berinvestasi di saham meski sangat minim infrastruktur. Sangat sedikit orang seperti Bapak yang saya temui. Ada kemauan untuk belajar dan tidak takut memulai sesuatu yang baru.
Namun memang sayangnya saat ini investasi Bapak belum memberikan hasil yang baik, bahkan mungkin rugi. Tidak apa-apa Pak. Anggap saja Bapak mencoba sebuah bisnis baru yang belum dipahami secara utuh dan ternyata mengalami kerugian. Yang harus dilakukan adalah jangan putus asa dan belajar lebih jauh lagi.
Saat Bapak Soleh masuk di saham memang kurang bagus karena tahun 2008 terjadi krisis keuangan global. Dan celakanya saat ekonomi pulih namun saham saham yang Bapak beli tidak naik. Dari beberapa saham yang Bapak sebutkan memang ada beberapa yang secara perusahaan sedang kurang bagus kinerjanya (CPRO, MIRA). Investasi di saham tidak akan hilang selama perusahaannya masih ada. Jika perusahaan mengalami kebangkrutan maka nilai saham Bapak bisa menjadi tidak bernilai.
Untuk saat ini kalau boleh saya sarankan sebaiknya Bapak jual saham CPRO dan MIRA. Sedangkan yang lain seperti ANTM, APLN dan KRAS bisa tunggu pulih meski mungkin akan memakan waktu lama.
Dan untuk ke depannya, saya sarankan Bapak membuat Trading Plan, dimana salah satu komponen yang penting adalah Cut Loss level. Saran saya, lakukan cut loss jika saham yang kita beli sudah merugi antara 8%-10%.
Saya percaya dengan semangat yang Pak Soleh miliki suatu saat akan sukses berinvestasi di saham.
*) Danny Eugene, Head of Research, PT Mega Capital Indonesia
Mohon Maaf Apabila Ada Kesalahan Dalam Penulisan. Semoga artikel tentang BANYAK SAHAM TIDUR di atas dapat bermanfaat. Jika ingin menduplikasi artikel ini diharapkan mencantumkan link http://ratsoffice.blogspot.com/2014/04/banyak-saham-tidur.html. Terima Kasih.
Rats Office
Published:
2014-04-03T08:24:00-07:00
Title:BANYAK SAHAM TIDUR
Author :
HOME