PEMERINTAH JANGAN TUTUP MATA TERHADAP TINGGINYA ANGKA KEMATIAN BAYI DI RSUD MATRA
MAMUJU UTARA,- Dikutip pada Tanggal (12/5/2014)
Berdasarkan informasi dari masyarakat kalau pelayanan bagian kebidanan (NIFAS) di RSUD Mamuju utara belakangan ini terdapat 40 Bayi meninggal dunia dan seorang ibu meninggal saat melahirkan. Dan ketidak percayaan Masyarakat terhadap pelayanan RSUD Mamuju utara akhir Hampir rata rata meminta rujukan berobat ke daerah lainnya ini terbukti saat banyaknya masyarakat meminta ke Loket BPJS agar dapat berobat ke daerah lain diluar Kabupaten Mamuju utara. Dan RSUD Matra hanya dijadikan sebagai tempat transit pasien untuk mendapatkan surat rujukan.
|
Tempat Pelayanan BPJS |
Menlihat situasi dirumah sakit umum daerah kabupaten Mamuju utara ini tingkat pelayanan kurang maksimal dan membahayakan pasien kalau mau berobat di RSUD tersebut. Karena standart kelayakan dan pasilitas yang memadai tidak didukung dengan tenaga dokter ahli dan hanya berfungsi tenaga bidan yang bertidak sebagai tenaga medis layaknya dokter ahli. Akhirnya bukan dengan menyembuhkan pasien tapi pasien jadi korban dan akhirnya meninggal dunia.
Salah satu keluarga pasien dalam hal ini wartawan media ini mengutarakan historis singkat, Dalam persalinan nya, ada 4 perawat dan 1 bidan yang menangani proses kelahiran bayi mungil bernama Andi Nur Cahaya di RSUD Mamuju Utara kemarin siang.(11/5), Pada Saat Bayi ini akan keluar perawat dan bidan tidak ada dekat pasien, karena para perawat keasikan dalam kamar menonton televise dan setelah dipanggil baru ada tindakan sehingga ada bekas di kepala Sang Bayi. Ketika ditanyakan seorang bidan bernama Nur Samsia A.ma.keb membantah kalau ada 4 Perawat dan satu bidan yang ada pada saat itu, Yang benar adalah 4 bidan dan 1 Dokter yang bertugas di bagian NIFAS di RSUD Mamuju utara saat proses kelahiran bayi Andi Nur Cahaya anak dari kedua pasangan suami – istri bernma Andi yusuf (ayah) dan Rusna(ibu).
Lanjut Andi yusuf selaku Ayah dari bayi yang meninggal tersebut mengatakan Kemudian saat Bayi ini sudah keluar dan ari ari-nya belum keluar semuanya dengan hitungan detik perawat ditemani bidan saat itu langsung memutuskan tali pusat setebal kurang lebih 2 centi meter. melihat proses pemotongan tali pusat ini bayi belum sempat bernafas baik, baru dua kali suara tangisan tali pusat ini dipotong dan mengakibatkan bayi yang tampak dalam gambar mulutnya terbuka lebar dan nafasnya terhenti saat habis pemotongan tali pusat tersebut. dan ari ari saat itu masih berada dalam rahin ibunya.
|
Staff RSUD MATRA |
Saat alkes pengukur detak jantung masih menunjukan grafik naik turun perawat dan bidan mengatakan itu hanya pengaruh obat dan bayi divonis sudah meninggal padahal kalau melihat kejadian ini sama dengan anaknya teman saya yang dinilai lahir prematur sehingga harus di masukkan ke box inkubator karena berat bayi saat lahir hanya 1.5 kg saja.padahal sewajarnya bayi lahir normal itu seharusnya beratnya 2.5 kg.
Andi Yusuf hanya bisa diam Terpaku saat menerima Vonis dari bidan kalau anakku sudah meninggal dan perawat mengatakan sabar yach pak, kita sudah berusaha...dan bukan Mengatakan maaf pak kalau dalam proses persalinan ini ada kesalahan karena bidan juga manusia biasa yang tak luput dari kesalahan….!!! penyesalan seribu penyesalan tapi semua sudah terjadi...??? seharusnya aku mengikuti saran bidan Jurhana yang bertugas di Puskesmas Pasangkayu yang memeriksa kondisi kehamilan istri saya saat bayi masih dalam kandungan bahwa satu satunya proses yang dapat menyelamatkan bayi adalah dengan cara di sesar tapi karena bidan di RSUD Mamuju utara ini menilai dapat lahir normal maka saya pun harus menerima istriku mendapatkan pelayanan di RSUD Mamuju utara. Karena biasanya kalau bidan RSUD Mamuju Utara tidak mampu pasti memberikan rujukan ke RS Undata Palu seperti pasien lainnya.....yang masih menjadi tanda tanya saya apakah penilaian bidan sehingga anakku dijadikan alat praktek dan apakah ini bukan merupakan tindakan mallpraktek.....
|
Bayi Meninggal Di RSUD MATRA |
Direktur RSUD Mamuju Utara tidak sempat dikomfirmasi terkait kasus tingginya kematian bayi di RSUD Mamuju Utara, Begitu pula dengan Bagian Kasubag Tata Usaha dan Kasi nya tidak berada dikantor sehingga yang bertugas dibagian data tidak berani memberikan data kalau tidak ada perintah sehingga kami pun mengatakan jangan salahkan kami “Awak Media” kalau memberitakan berdasarkan informasi masyarakat.
|
Proses Pemakaman Bayi |
Menurut keterangan Staf RSUD Mamuju utara yang tidak mau disebut namanya mengatakan Pelayanan di RSUD Mamuju utara ini memang harus di soroti sebab tingkat pelayanan kesehatan menurutnya tidak maksimal sehingga masyaarakat tidak lagi ingin berobat di RSUD Matra malah lebih banyak meminta rujukan ke rumah sakit lainnya yang dinilai dokter ahlinya lengkap dan memnuhi syarat. Dan Kalau tidak disoroti kapan lagi Pemerintah Daerah mau memperhatikan RSUD Mamuju utara. Berbeda dengan keluhan masyarakat yang tidak mendapatkan pelayanan maksimal di RSUD Mamuju utara mengatakan lebih baik RSUD Mamuju utara ini ditutup saja sebab di RSUD Mamuju utara hanya hanya terdapat dokter umum dan tidak ada dokter ahlinya. Sehingga masyarakat selalu mendapatkan pelayanan yang tidak maksimal dan akhirnya masyarakat menjadi korban karena bukan untuk datang untuk berobat tapi datang mengantar nyawa.
Sumber : Rekan Wartawan (Andi Y)
Mohon Maaf Apabila Ada Kesalahan Dalam Penulisan. Semoga artikel tentang BAYI MENINGGAL DI RSUD MAMUJU UTARA di atas dapat bermanfaat. Jika ingin menduplikasi artikel ini diharapkan mencantumkan link http://ratsoffice.blogspot.com/2014/05/bayi-meninggal-di-rsud-mamuju-utara.html. Terima Kasih.
Rats Office
Published:
2014-05-12T07:44:00-07:00
Title:BAYI MENINGGAL DI RSUD MAMUJU UTARA
Author :
HOME