ISLAM MELARANG PACARAN
Islam melarang pacaran bukan tanpa sebab.
Pacaran itu, selain daripada mendekati zina yang merupakan dosa besar, juga bisa menimbulkan berbagai macam bahaya yang kesemuanya tidak hanya akan merugikan diri sendiri tetapi juga orang lain.
1. Mendekati zina
Ini merupakan bahaya pasti yang disebabkan oleh pacaran. Laki-laki diharuskan menjaga pandangannya dari perempuan, dan perempuan pun harus sadar diri akan keberadaannya dihadapan laki-laki yang bukan mahramnya. Hadist dari Abdullah bin Buraidah, dari ayahnya, mengatakan:
“Rasulullah SAW berkata kepada Ali: Hai Ali, janganlah ikuti pandangan pertama dengan pandangan kedua. Karena pandangan pertama untukmu (dimaafkan) dan pandangan kedua tidak untukmu (tidak dimaafkan).” (H. R. Abu Dawud).
Bahkan, jika ada yang mengaku pacaran dalam jarang jauh atau yang lebih dikenal dengan LDR (long distance relationship) sama saja perkaranya. Zina bukan berarti bertemu lantas melakukan hubungan intim tanpa ada ikatan pernikahan. Bahkan ketika si laki-laki mengirimkan pesan pendek kepada si perempuan, itu juga mendekati zina.
Bahkan, bisa jadi sudah termasuk dalam zina hati dan pikiran. Memikirkan betapa bahagianya saat mengirimkan pesan tersebut sambil membayangkan wajah satu sama lain, bertamblah lagi dosanya.
2. Menghilangkan konsentrasi
Ada yang bilang pacaran itu bisa menjadi penyemangat untuk belajar atau bekerja? Sungguh salah pemikiran yang demikian. Nyatanya, pacaran itu hanya menguras otak dan membuyarkan konsentrasi. Fokus belajar justru hilang dan pekerjaan jadi terabaikan. Pacaran itu tidak mudah, sebab melibatkan dua kepala, bahkan bisa tiga, empat, dan seterusnya, dengan prioritas utama adalah “bagaimana-caranya-membahagiakan-si-pacar.”
Akibatnya, berbagai cara dilakukan hanya demi membuat senang satu sama lain. Rela meninggalkan pekerjaan dan membuang waktu belajar hanya demi menemani sang Pacar berjalan-jalan. Jika suatu saat terjadi yang nama perselisihan, justru akan memicu stres yang menyebabkan semangat belajar menjadi hilang.
Bahkan hanya dengan memikirkan si Pacar saja sudah banyak menyita waktu dan membuatnya terbuang secara sia-sia. Padahal, tidak sadar bahwa apa yang mereka lakukan adalah melanggar perintah Allah SWT dan hanya menumpuk dosa semata.
3. Penyebab banyak kerugian
Salah satu bagian daripada budaya pacaran itu adalah usahanya memberikan kebahagian bagi pasangan padahal tanpa ia sadari itu hanya sia-sia. Rela menghabiskan waktu, uang dan harapan hanya demi seseorang yang bahkan belum tentu adala jodohnya. Padahal, lebih baik jika waktu itu digunakan untuk beribadah dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Lalu, uang yang digunakan untuk pergi menonton film di bioskop, makan di restoran mewah, membeli ini itu untuk pacar, disedekahkan kepada mereka yang lebih membutuhkan. Sedekah bahkan memberikan berkah kepada harta kita, sedangkan pacar?—Percayalah, senyum dari mereka yang menerima bantuan kita jauh lebih indah dibandingkan senyuman pacarmu itu. Belum lagi jika seluruh biaya yang dikeluarkan tak jarang bukan dari penghasilan sendiri melainkan dari orang tua, sering terjadi pada remaja, bertambahlah beban orang tua.
Kalaupun dari hasil pendapatan sendiri, tetap saja tidak benar hubungan pacaran tersebut karena jika memang seorang laki-laki itu bersungguh-sungguh, ia tidak akan datang ke rumah hanya untuk mengajak jalan wanitanya, tapi lelaki yang serius akan datang ke rumah membawa orang tua/walinya dan melamar wanita yang dicintainya tersebut dihadapan orang tuanya.
4. Mengganggu kehidupan bermasyarakat
Orang yang berpacaran sering meresahkan masyarakat dan menimbulkan berbagai fitnah, terutama mereka yang sering berdua-duaan di tempat sepi misalnya di dalam kost-kostan. Sering kita mendengar adanya penggrebekkan kost mesum dan menemukan banyak pasangan yang tidak sah tertangkap. Di dalam kehidupan bermasyarakat, ini benar-benar merusak moral dan akan menjadi contoh yang teramat buruk bagi anak-anak yang mlihatnya.
Terkhusus bagi remaja yang sudah terjerumus dalam budaya pacaran tersebut, berikut adalah bahaya yang semetinya mereka dan orang tua ketahui agar segera bisa meninggalkan perilaku tersebut.
Mohon Maaf Apabila Ada Kesalahan Dalam Penulisan. Semoga artikel tentang KENAPA DALAM ISLAM MELARANG PACARAN di atas dapat bermanfaat. Jika ingin menduplikasi artikel ini diharapkan mencantumkan link http://ratsoffice.blogspot.com/2020/02/kenapa-dalam-islam-melarang-pacaran.html. Terima Kasih.
Rats Office
Published:
2020-02-18T16:57:00-08:00
Title:KENAPA DALAM ISLAM MELARANG PACARAN
Author :
HOME