BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM
(Dengan Nama Allah, Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang)
HUKUM MEMBACA BASMALAH
1. Allah memulai surat al Fatihah, dan bahkan seluruh surat dalam al Qur’an selain surat at-Taubah, dengan basmalah (Bismillaahir rahmaanir rahiim).
2. Rahasia, Ini menunjukkan bahwa:
o Dia akan memenuhi apapun yang Ia janjikan dalam surat tersebut,
o baik janji-janji untuk memberi petunjuk, berlaku adil, memberi pertolongan, memberi segala macam kebaikan,
o ataupun menimpakan bencana dan melaksanakan siksaan, semata-mata atas dasar kasih-sayang-Nya kepada makhluk.
3. ALLAH MENGAJARKAN kepada manusia agar membaca BASMALAH:
o Penyebutan basmalah di hampir seluruh surat-surat al-Qur’an juga menunjukkan bahwa:
a) Allah, dengan memberikan contoh ini,
b) mengharapkan agar kita selalu membaca basmalah setiap kali kita akan memulai segala macam pekerjaan, MENGAPA ...???
c) agar kita memperoleh pertolongan dan rida (ridha) dari¬Nya.
o Pertolongan dan ridha Allah sangat penting untuk kita peroleh,
o karena segala sesuatu hanya mungkin terjadi dengan kekuasaan dan kehendak¬Nya.
o Anjuran Allah semacam ini Penting dimasyarakatkan, karena:
a) pada saat ini, banyak orang kurang menyadari atas tingkat ketundukkannya MENDAHULUKAN kepada mahluk, selain kepada Allah,
b) melakukan sesuatu dengan mengatas¬-namakan pemimpin mereka, atau bahkan “berhala-berhala” yaitu segala sesuatu, selain Allah, yang menjadi tujuan akhir dari perilaku mereka.
Contoh:
Berangkat kantor pagi-pagi karena diperintah Bos, jadi kepatuhannya karena takut kepada bosnya,
bukan karena kesadaran bahwa peraturan yang telah disepakati dan harus ditaati bersama sebagai norma agar tugas melayani masyarakat optimal.
Disini ada perasaan takut kepada manusia karena mungkin akan mendapat hukuman, jabatan tidak naik-naik, jauh dari promosi, dll.
dilain pihak, ada pegawai yang:
o berangkat kantor pagi karena motivasinya ingin melayani masyarakat sebagai mana perannya sebagai kholifah Allah.
o Dia bekerja dengan senang, dengan profesional, merasa tidak terbebani, dia yakin kerjaannya ada manfaatnya.
4. Lalu bagaimana anjuran itu bisa diterjemahkan ke dalam hukum?
o Para ulama berbeda pendapat mengenai status hukum membaca basmalah pada surat al Fatihah.
o Status hukum yang mereka anut erat kaitannya dengan pendirian apakah basmalah termasuk bagian dari surat al Fatihah atau tidak. wa al Syari ‘ah wa al Manhaj, menjelaskan bahwa ada dua kelompok pendapat dalam hal ini.
ARTI BAHASA
5. Bisimillaahi terdiri dan tiga kata, yaitu:
o bi yang berarti “dengan”
o ismi berarti “nama” , dan
o Allaah berarti “Tuhan yang layak disembah.”
6. Kata Allaah, menurut para ahli bahasa, berasal dari al ilaah, yang berarti tuhan atau sesuatu (apapun) yang disembah. Lalu, khusus untuk menyebut satu-satunya Tuhan yang berhak disembah karena hanya Dia yang menciptakan segala sesuatu, I dalam al ilaah dihilangkan, sehingga menjadi allaah (‘Allaah). Dalam penulisan sehari-hari, kata “Allaah “ditulis dengan ”Allah” menurut Bahasa Indonesia.
7. Ar-rahmaani adalah kata sifat yang dibentuk dari kata benda yang berarti “kasih-sayang.” Karena itu, kata ar-rahmaani bisa berarti ‘Maha Pengasih,” “Maha Penyayang” atau “Maha Pemurah.”
8. Ar-rahiimi adalah kata sifat yang juga berasal dan kata benda ,rahmah. Maka kata ar-rahiimi bisa diartikan serupa dengan ar-rahmaani, yaitu “Maha Pengasih,” “Maha Penyayang” atau “Maha Pemurah.”
9. Menurut Muhammad Rasyid Ridha, dalam bukunya Tafsir al Manar, kebanyakan ulama berpendapat bahwa al rahmaan berarti “Yang Maha Pemberi kenikmatan-kenikmatan besar,” sedangkan al rahiim berarti “Yang Maha Pemberi kenikmatan-kenikmatan kecil.”
10. Sebagian ulama lainnya berpendapat bahwa:
o Ar-rahmaan berarti “Yang Maha Pemberi kenikmatan baik di dunia maupun di akhirat dan kepada siapa saja secara umum,
o termasuk orang-orang mukmin dan kafir (dalam hal di akhirat, khusus untuk mereka yang beriman).”
o Sedangkan ar-rahiim berarti “Yang Maha Pemberi kenikmatan khusus di akhirat dan kepada orang-orang mukmin.”
ULASAN DAN PESAN
11. Allah menganjurkan Nabi Muhammad SAW, juga kepada kita ummat muslimin, untuk:
o menyebut asma-Nya kapan saja beliau dan kita akan memulai membaca al Qur’an.
o Anjuran ini disampaikan oleh Allah pada saat pertama kali Ia memberikan wahyu-Nya kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu ayat 1 sampai dengan 6 dan surat Al ‘Alaq (96).
12. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan:
o Dia telah menciptakan manusia dan ‘alaq.
o Bacalah dari Tuhanmulah Yang Paling Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam.
o Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
13. Nabi Muhammad membaca ayat-ayat al Qur’an, ATAS NAMA Allah,:
o Allah memerintahkan Beliau membacanya ATAS NAMA Allah,
o bukan atas nama beliau sendiri (Nabi Muhammad).
o Nabi membaca ayat-ayat itu semata-mata karena menyampaikan pesan dari-Nya.
14. Begitu pula ketika kita membaca al Qur’an, semangat kita adalah:
o membacanya atas nama Allah dan hanya karena melaksanakan perintah¬Nya.
o Dan Allah memerintah kita membaca al Qur’an bukan semata-mata karena Ia ingin menunjukkan kekuasaan-Nya atas kita tapi, lebih dari itu, karena Dia sangat sayang kepada kita.
o Ia mengetahui betul bahwa menempuh hidup di dunia dengan selamat tidaklah mudah bagi kita,
o karena hidup di dunia penuh dengan liku-liku yang sering-kali menjerumuskan dan mencelakakan.
o Oleh karena itu, Ia menurunkan tuntunan hidup, berupa al Qur’an, dan menganjurkan kita membacanya agar kita selamat dan bahkan bahagia dalam menjalani kehidupan ini.
o Sering membacanya, memahami maknanya, memahami makna kehidupan akan meningkatkan kecerdasan spiritual (Spiritual Quasion).
o
o Contoh:
ada bakul kesandung dan barangnya berhamburan, bila SQ tinggi maka otomatis membantu penjual tadi mengumpulkan atau menegakkan yang berantakan.
Ada pengendara sepeda motor tabrakan dan jatuh, kita langsung berusaha menolongnya, bukan hanya sekedar menonton sementara sang korban tergeletak.
Sebaliknya ada jalan berlubang, malah ada yang meminta-minta uang, seakan sebagai kompensasi lewat jalan tersebut, padahal dengan adanya iuaran dimaksud jalan malah menjadi macet. (SQ rendah)
Begitu juga ada kendaraan penumpang yang mencari penumpang dipertigaan yang menjadikan pihak lain harus hati-hati, karena jalan menjadi sempit dan kondisi lalulintas sangat berbahaya karena jalan besar sehinga kendaraan melaju dengan cepat. (SQ rendah, tak peduli)
o Maka, selayaknya kita memuji¬Nya dengan memberi-Nya predikat ar-rahmaan (Maha Pemurah) dan ar-rahiim (Maha Penyayang), ketika kita akan membaca surat dan al-Qur’an, kecuali surat al Taubah.
15. Sebagaimana disebutkan diatas, para ahli bahasa mengartikan:
o ar-rahmaan sebagai “Yang Maha Pemberi kenikmatan-kenikmatan besar kepada siapa saja secara umum, termasuk orang-orang mukmin dan kafir”,
o sedangkan ar rahiim sebagai “Yang Maha Pemberi kenikmatan-kenikmatan kecil khusus kepada orang-orang mukmin.”
o Tapi bagaimana Allah sendiri menggunakan dua kata ini didalam al Qur’an?
Mohon Maaf Apabila Ada Kesalahan Dalam Penulisan. Semoga artikel tentang HUKUM MEMBACA BISMILLAH di atas dapat bermanfaat. Jika ingin menduplikasi artikel ini diharapkan mencantumkan link http://ratsoffice.blogspot.com/2012/12/hukum-membaca-basmalah.html. Terima Kasih.
Rats Office
Published:
2012-12-07T01:49:00-08:00
Title:HUKUM MEMBACA BISMILLAH
Author :
HOME