• Home
  • DAKWAH
  • Privacy
Rats Office
  • News
  • LAPTOP
  • SMARTPHONE
  • KARIR
  • ISLAMI
Home » MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM » KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Diposkan oleh Anak Desa on Thursday, 29 November 2012


Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan al Qur’an, kitab suci yang penuh dengan berkah, agar kita mau mengambil pelajaran dan memperhatikan ayat-ayat-Nya. Semoga Allah memberikan rahmat dan salam kepada Muhammad, Nabi yang telah Ia utus untuk menjelaskan kitab itu, agar kita menempuh jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Ia anugerahi nikmat, bukan jalan mereka yang dimurkai, dan juga bukan jalan mereka yang sesat.

Pengajian membahas kekhusyukan dalam shalat, dan bagaimana mengusahakan agar kita bisa melaksanakan ibadah dengan sepenuh hati, sangat diperlukan. Shalat, seperti halnya kegiatan ibadah lainnya, tidak akan diterima oleh Allah bila tidak dilaksanakan dengan sepenuh hati semata-mata hanya untuk Allah. Sebagaimana Allah tidak membutuhkan daging dan darah dari hewan kurban. Allah juga tidak membutuhkan gerakan dan ucapan kita dalam shalat. Yang Ia harapkan hanyalah ketakwaan kita kepada-Nya, yang tumbuh di hati ketika kita mendirikan shalat dan menyembelih hewan kurban. Lalu muncul keinginan bagaimana merekayasa hati, agar kita bisa mendirikan shalat dengan sepenuh hati dan dengan penuh kekhusyukan.

Untuk merekayasa hati agar bisa khusyuk dalam shalat, Abu Hamid. Muhammad al Ghazali membantu kita dengan menyampaikan beberapa pengarahan. Menurut dia, karena shalat dan bacaan-bacaan di dalamnya dimaksudkan untuk dzikir kepada Allah, dan inti dzikir adalah memuji, berendah-hati dan memohon kepada-Nya, maka kita harus mengembangkan sikap batin yang mengarah kepada itu semua. Sikap batin yang perlu dikembangkan adalah: Kehadiran hati, memahami bacaan dan gerakan, rasa hormat, rasa takut, mengharap dan malu. Lalu muncul harapan bahwa, kalau kita betul-betul menghayati bacaan al Fatihah, yang merupakan bacaan paling penting dalam shalat, maka kita, insya Allah, akan bisa menghayati juga seluruh kegiatan shalat itu.

Pemahaman tentang makna surat al Fatihah diharapkan bisa membantu hati kita hadir dalam shalat. Pengertian bahwa Allah Maha Pemurah dan Maha Penyayang terhadap kita, dengan menciptakan segala sesuatu di alam raya semata untuk kita, akan mendorong kita mengagungkan-Nya serta bersyukur kepada-Nya. Sebagai bukti mengagungkan dan bersyukur kepada-Nya, kita betul-betul menggunakan semua kenikmatan yang Ia anugerahkan sebagai sarana dan prasarana untuk melaksanakan tugas-tugas pengabdian kepada-Nya. Kesadaran bahwa Allah adalah satu-satunya yang berkuasa di hari akhir kelak diharapkan menimbulkan rasa takut akan siksaan-Nya, sehingga kita tidak berani melanggar petunjuk-Nya, baik berupa perintah maupun larangan. Karena hanya Allah yang bisa memberi kehidupan kepada kita, melimpahkan kenikmatan, menyelamatkan kita dari bahaya dan mengarahkan kita kepada kebahagiaan di dunia dan akhirat, maka kita perlu mengharap petunjuk dari­Nya. Petunjuk ke jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Ia anugerahi nikmat, bukan jalan mereka yang dimurkai, dan juga bukan jalan mereka yang sesat. Untuk mendapatkan petunjuk itu, kita mesti mempunyai komitmen yang kuat untuk betul-betul mengabdi hanya kepada-Nya dan mohon pertolongan hanya kepada-Nya. Tapi apakah selama ini yang kita lakukan sebagai tanda pengabdian kepada-Nya sudah cukup memadai, dibanding dengan berlimpahnya kenikmatan yang kita tenma? Sama sekali tidak. Kita malu bahwa kita berbuat terlalu sedikit dibanding dengan kenikmatan yang Ia berikan. Seolah-olah, bukan kita yang mengabdi kepada Allah, tapi Allahlah yang mengabdi kepada kita.

Sehubungan hal dimaksud munculah ide bagi kita perlunya  untuk mengulas surat al Fatihah, bukan dalam bentuk tafsir, tapi dalam bentuk ulasan berdasarkan penjelasan para ahli tafsir dan menggabungnya dengan pesan-pesan al Qur’an, agar kita makin mencintai dan mendekatkan diri kepada Allah.

Proses pengelolaan hati itu harus dilakukan ibarat kita sedang menata, merapikan atau merias diri dimuka cermin. Ada saja yang terasa kurang, meski sudah miring ke kanan, miring ke kiri dan bahkan kadang­kadang menggunakan dua cermin. Terlebih, maaf bagi kaum hawa, untuk menjaga “stabilitas keindahan” fisiknya sebuah cermin kecil, bedak dan lipstik, umumnya dibawa kemana pun pergi. Jika demikian semangat kita dalam menjaga keindahan fisik, bagaimana halnya dengan upaya untuk menjaga pesona dan keindahan batin?

Dalam prespektif penataan batin, cermin yang kita gunakan di depan kita adalah al-Qur’an. Menata, merias dan mempercantik hati tentu menggunakan al-Qur’an sebagai cerminnya. Sebenarnya hati itu sangat rentan dan mudah terlumuri oleh percikan noda. Coba saja kita hitung, berapa kali perasaan marah, benci, jengkel, dengki, dendam, dan perasaan­perasaan negatif lainnya tiba-tiba muncul dan menggelayuti benak kita dalam setiap hari. Letupan perasaan seperti ini, jika kita biarkan tumbuh liar dalam jiwa kita tanpa kita bimbing dan rekayasa ke arah yang lebih baik, maka secara perlahan tapi pasti, akan menyebabkan munculnya berbagai penyakit, entah psikis (jiwa) maupun fisik.

Bersyukurlah kita karena Allah SWT. menurunkan al-Qur’an yang antara lain bisa berfungsi untuk menyembuhkan penyakit jiwa. Bahkan lebih dari itu, al-Qur’an juga bisa berfungsi sebagai “Penghias diri” dalam cakupan maknanya yang luas. Artinya, apabila kita menggunakan al-Qur’an sebagai “baju” dalam kehidupan keseharian kita, kita akan tampil dengan pancaran pesona yang menyilaukan mata. Dan Nabi Muhammad SAW adalah figur tauladan yang paling sempurna yang menggunakan al- cermin untuk Qur’an sebagai memperindah batinnya.
Demikianlah, dikala kita marah, misalnya, maka beliau menganjurkan kita untuk bergegas mengambil air wudlu lalu membaca al-Qur’an. Mengapa? Sebab dengan membacanya, disertai dengan pemaknaan dan penghayatan yang utuh, maka hati kita menjadi sejuk dan jiwa kita menjadi tercerahkan.

Marah adalah bisikan halus yang dihembuskan oleh iblis agar manusia saling bermusuhan diantara mereka yang diawali dengan kebiasaan untuk bertutur kata yang buruk, lalu diikuti dengan sikap saling mencaci dan memanggil dengan panggilan yang buruk, dan berakhir dengan saling mendendam dan saling tidak percaya karena tumbuhnya prasangka buruk diantara mereka. Orang seperti ini, orientasi hidupnya hanya akan mencari kesalahan orang lain dan menyebarkannya kepada sesamanya, dengan tujuan untuk menunjukkan bahwa dirinya adalah orang yang baik, benar, bersih dan suci.

Itu semua kita ulas kembali sekedar untuk memperteguh pendirian bahwa betapa al-Qur’an memang merupakan mu’jizat besar yang mampu memberikan pencerahan dan kedamaian kepada umat manusia. Karena itu, membaca al-Qur’an, jika dengan membacanya tidak mampu membawa perubahan pada sikap dan perilaku yang lebih baik, akhlak al-karimah, akan sangat terasa naif dan sia-sia adanya. Bahwa dengan membaca al-Qur’an, terlebih dengan menghafalkan artiya, seseorang akan mendapatkan pahala yang besar, kita tidak pernah membantah terlebih untuk memungkirinya. Tetapi, kita sepakat pula bahwa bukan itu sebenarnya tujuan diturunkannya al-Qur’an kepada umat manusia, melainkan sebagai petunjuk dan pedoman bagi umat manusia dalam mengarungi bahtera kehidupan di dunia ini.

Mohon Maaf Apabila Ada Kesalahan Dalam Penulisan. Semoga artikel tentang KATA PENGANTAR di atas dapat bermanfaat. Jika ingin menduplikasi artikel ini diharapkan mencantumkan link http://ratsoffice.blogspot.com/2012/11/kata-pengantar.html. Terima Kasih.

Bagikan Ke :

Facebook Twitter
KATA PENGANTAR Rats Office
Published: 2012-11-29T08:30:00-08:00
Title:KATA PENGANTAR
Author : HOME

BACA JUGA:

By: Anak Desa
di 08:30
Label: MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM
« » Home
Active Search Results Lisensi Creative Commons DMCA.com Protected by Copyscape Online Plagiarism Finder

POPULER

  • DOA DI MALAM LAILATUL QADAR
    Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah SAW, keluarga dan ...
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
    PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER Kemerdekaan berpendapat, kemerdekaan berekspresi, dan kemerdekaan pers adalah hak asasi manusia yang...
  • CERITA CINTA Part II
    CERITA CINTA Part II CINTA yaach CINTA datangya tak di undang dan perginya selalu meninggalkan luka... Cinta tidak dilihat tapi kehadi...
  • SEMANGAT JALANI HIDUP
    Berkecamuk tanya dikepala...? Gejolak kata yang tak terkecap terucap. Rindu sedu sedan akan cerita masa lampau,dimana dimasa dahulu aku beba...
  • CONTOH SURAT REFERENSI DAGANG
    CONTOH SURAT REFERENSI DAGANG Yang bertanda tangan di bawah ini :                 Nama                     :               ...

ISLAMI

  • DAKWAH
  • KUMPULAN DOA DAN HADITS
  • MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM
  • PESAN-PESAN SURAT AL FATIHAH

RAGAM INFO

  • BISNIS
  • CONTOH SURAT MENYURAT
  • HARGA HP BEKAS
  • HARGA LAPTOP BEKAS
  • INSPIRASI
  • KARIER
  • KELUARGA
  • KESEHATAN
  • KEUANGAN
  • RESEP MASAKAN
  • TIPS BELANJA
  • VIRAL
Rats Office Copyright-2012
HOME | PRIVACY | PEDOMAN
▲ Ke Atas [ ↑ ]