KENIKMATAN DAN KESENGSARAAN
1. Dari uraian di atas, kita mengambil pelajaran pula bahwa:
dengan dan melalui prosedur baku atau sunnatullah tersebut, Allah memberi kenikmatan atau menyiksanya.
Allah memberi kenikmatan bagi yang berperilaku sesuai dengan sunnatullah, dan
memberi siksaan atau kesengsaraan kepada siapapun yang berperilaku tidak sesuai dengannya.
Misalnya, seseorang ingin kaya bila dia:
a) Bertakwa dan berlaku jujur ketika menjalankan usahanya, sesuai dengan anjuran Allah pada surat al Nisa’ 4:9. ”Dan hendaklah takut kepada Allah, orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.”
b) Selalu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya dan berlaku adil, sebagaimana dianjurkan Allah pada surat al Nisa’ 4:58. ”Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
c) Sangat efisien dalam menggunakan umur atau waktunya.:
Dia tidak pernah menggunakan waktu untuk melakukan perbuatan yang sia-sia atau tidak berguna.
Sikap efisien semacam ini adalah salah satu ciri khas bagi orang--orang yang betul-betul beriman yang diuraikan oleh Allah pada surat al Mu’minun. :”Dan orang-orang yang menjauhkan din dan (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna.” (Al Mu’minun 23:3)
Rajin bekerja dengan cepat-cepat melakukan pekerjaan yang baru setelah menyelesaikan suatu pekerjaan yang lain. Hal ini sesuai dengan perintah Allah yang Ia cantumkan pada surat a! Syarh 94:7. “Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.”
d) Mengindahkan kepuasan pembeli karena transaksi bisnis harus berdasarkan suka sama suka antara penjual dan pembeli. Hal ini sesuai dengan penjelasan Allah pada surat al Nisa’ 4:29. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil. kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”
e) Tidak mengambil hak orang lain dengan cara yang tidak sah, misalnya melalui pencurian, penipuan, perampasan atau melalui penyuapan kepada fihak yang bisa memberi jalan baginya untuk mengambil hak orang lain secara tidak sah. “Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian danipada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.” (Al Baqarah 2:188)
2. Itulah sebabnya, Allah menjanjikan bahwa: bumi (sumber dari segala materi atau kekayaan) akan diwarisi atau dikuasai oleh orang-orang yang shalih (secara bahasa berarti laik atau layak), yakni orang-orang yang bertindak sesuai dengan sunnatullah. Bila mereka bertindak shalih secara materi saja, yakni bertindak sesuai dengan sunnatutlah yang menyangkut urusan-urusan materi atau keduniaan, mereka akan kaya atau sejahtera di dunia saja. Tapi kalau mereka bertindak sesuai dengan sunnatullah baik yang menyangkut materi maupun ruhani, maka mereka akan kaya atau sejahtera baik di dunia maupun di akhirat. Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh al Mahfudl, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba¬Ku yang shalih. (Al Anbiya’ 21:105)
3. Kekayaan akan diberikan kepada orang Muslim maupun non-Muslim:
yang mau bertindak sesuai dengan ketentuan-ketentuan sunnatullah,
terutama ketentuan-ketentuan yang sesuai dengan anjuran-anjuran pada ayat-ayat tersebut di atas.
Bagi mereka yang BUKAN MUSLIM, mereka akan kaya di dunia tapi di akhirat mereka akan sengsara,
karena mereka telah bertindak sesuai dengan sunnatullah yang sifatnya MATERI SAJA
tapi mereka tidak bertindak sesuai dengan sunnatutlah yang sifatnya RUHANI.
Allah menjanjikan kehidupan yang enak di dunia dan di akhirat hanya kepada orang-orang yang bertindak sesuai dengan ketentuan di atas sedangkan mereka juga beriman,
artinya mereka juga bertindak sesuai dengan sunnatutlah yang sifatnya ruhani.
4. “Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan, dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dan apa yang telah mereka kerjakan. “ (Al Nahl 16:97)
5. Sebaliknya, orang yang tidak mau berperilaku sesuai dengan sunnatullah, sebagaimana telah diperingatkan oleh Allah, dia akan hidup sengsara, baik di dunia maupun di akhirat. “Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit; dan Kami akan menghimpunkannya pada Hari Kiamat dalam keadaan buta.” (Thaha 20:124)
6. Mengapa Allah sebagai RABBIL ‘AALAMIN,
Karena yang menciptakan PROSEDUR dan SISTEM di alam raya ini hanya ALLAH, dan tidak ada fihak lain, MAKA:
hanya Allah saja yang berhak mengatur kehidupan manusia.
Allah mengatur manusia dengan cara memberikan perintah dan larangan,
oleh para ahli fiqih diterjemahkan sebagai hukum: wajib dan haram atau halal dan haram.
Oleh karena itu, hanya Allah yang boleh menentukan bahwa suatu perbuatan itu wajib atau haram,
bahwa suatu makanan itu halal atau haram.
Tiada seorang siapapun yang boleh menentukan apakah sesuatu itu halal atau haram kecuali Allah.
Itulah sebabnya, Allah saja yang layak disebut sebagai RABBIL ‘AALAMIN, yaitu pemilik, tuan tempat menghamba, yang selalu membuat perbaikan, pengatur, pemaksa, yang berdiri sendiri, pendidik dan penolong di semesta alam.
Mohon Maaf Apabila Ada Kesalahan Dalam Penulisan. Semoga artikel tentang KENIKMATAN DAN KESENGSARAAN di atas dapat bermanfaat. Jika ingin menduplikasi artikel ini diharapkan mencantumkan link http://ratsoffice.blogspot.com/2012/12/kenikmatan-dan-kesengsaraan.html. Terima Kasih.
Rats Office
Published:
2012-12-07T02:38:00-08:00
Title:KENIKMATAN DAN KESENGSARAAN
Author :
HOME