ULASAN DAN PESAN AL-FATIHAH
1. PUJIAN adalah pengakuan dan penghargaan yang tulus akan kebaikan dan atau keunggulan seseorang atau sesuatu: (Analisa):
o Kita biasanya memuji seseorang apabila:
seseorang tersebut berbuat baik bisa kepada orang banyak, atau
memiliki keunggulan, prestasi, atau
menguntungkan kita atau tidak.
o Ini berbeda dengan ungkapan TERIMA-KASIH.
Kita biasanya mengucapkan terima kasih hanya kepada seseorang yang berbuat baik kepada kita.
Kita tidak berterima-kasih kepada seseorang yang tidak berbuat baik kepada kita, meskipun dia telah berbuat banyak untuk orang lain.
o Jadi, pujian adalah ungkapan yang lebih luas pengertiannya daripada ucapan terima-kasih.
o Contoh:
pujian: waaahh hebat kamu diterima di UGM... (siapa saja bisa memujinya, sekalipun tidak mendapatkan manfaat darinya);
terimakasih: makasih ya atas kuenya (yg mengucapkan terima kasih yang mendapat kue saja)
2. Pada dasarnya hanya Allah yang layak mendapat Pujian:
o Pujian bisa dinyatakan oleh Allah terhadap Allah sendiri atau terhadap makhluk-Nya, dan
o pujian bisa juga dinyatakan oleh seorang makhluk terhadap Allah atau terhadap sesama makhluk.
o Dan semua pujian tersebut, yang memperoleh penghargaan SEBENARNYA hanya Allah semata
o karena semua kebaikan dan keunggulan itu datangnya hanya dari SATU sumber, YAITU ALLAH.
3. Contoh PENALARANNYA:
Bila seseorang memuji keindahan seuntai bunga, misalnya,
penghargaan dan pujian itu sebenarnya tertuju hanya kepada Allah,
karena Allahlah yang menciptakan bunga itu dan Allah yang membuat bunga itu indah.
Allah yang membuat mata bagi orang tersebut
serta Allah juga yang memberi rasa indah pada manusia,
sehingga dia bisa mengapresiasi keindahan bunga itu.
Dalam menciptakan keunggulan, keindahan dan kenikmatan bagi makhluk-Nya, Allah sama sekali tidak mengharapkan imbalan apapun,
Indah dari Allah; Mata dari Allah; Rasa indah dari Allah, Lalu apakah kita memuji si petani bunga itu, tentu bukan, maka hanya Allahlah yang berhak dan layak menerima pujian.
Allah, telah menciptakan langit, bumi dan seisinya,
serta menciptakan sistem, subsistem dan semua itu, hanya untuk kepentingan manusia, (air, oksigen, tanah).
Laut – uap – awan – hujan – air – laut.
Oksigen – manusia - co2 – tumbuh-tumbuhan – oksigen.
Tanah – tumbuhan – daun – makanan - humus – panas – batu/tanah
dan Dia tidak mengharapkan imbalan apapun dan manusia.
Hal ini bisa kita mengerti dari firman-Nya: ”Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir.” (Al Jatsiyah 45: 13)
Merenunglah, kontemplasi, berpikirlah ...
4. APA HUBUNGAN perintah Allah dengan Kenikmatan bagi manusia:
Kalaupun Allah memerintahkan manusia untuk melakukan shalat, berpuasa, membayar zakat, menunaikan haji, berperilaku jujur, bertenggang-rasa dengan sesama, dan sebagainya, pelaksanaan dari perintah itu sama sekali bukan untuk membalas jasa atas kenikmatan-kenikmatan yang kita terima dari Allah, bukan ...
tapi hasil dari semua perbuatan itu hanya untuk kepentingan manusia itu sendiri.
Allah tidak memiliki kepentingan apapun dari pelaksanaan perintah itu. (Al Imran 3:97) ”Padanya terdapat tanda-tãnda yang nyata (di antaranya) tempat berdiri Ibrahim. Barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia. Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji) maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”.
5. Bahkan Allah masih MENAWARKAN (iming2) INSENTIF TAMBAHAN,:
o berupa PAHALA dan SURGA, untuk orang yang mau melaksanakan perintah itu untuk mendapatkan rida dari Allah.
o PADAHAL tanpa insentif itu, orang tersebut sudah memperoleh manfaat dari hasil pelaksanaan perintah itu.
o Contoh bukti:
o Orang yang jujur dalam berdagang, misalnya, akan lebih laku dagangannya dibanding pedagang lain yang tidak jujur.
o Orang yang ber-tenggang-rasa terhadap sesama, akan lebih dihormati dan disegani, daripada orang yang tidak bertenggang-rasa.
o Orang yang berpuasa di bulan Ramadhan akan lebih sehat daripada yang tidak puasa.
o Dan orang yang rajin shalat dengan khusyuk akan lebih tenang hatinya daripada orang lain yang tidak mendirikan shalat.
o Bila ada orang rajin shalat tapi masih saja keluh kesah, berarti belum paham apa yang diperbuat.
SUNNATULLAH
6. Kalau kita mengamati ciptaan Allah di alam raya ini, bahwa proses kejadian masing-masing dari ciptaan itu, pasti melalui prosedur yang baku. Prosedur baku dimaksud disebut sunnatullah. Artinya: Cara Allah melakukan sesuatu.
o CONTOH: bahwa bila Allah ingin menyuburkan kembali tanah:
Dia akan menggunakan prosedur dengan menguapkan air dari laut atau permukaan bumi,
menggiring uap air itu (yang kemudian menjadi awan)
dengan angin pada ketinggian tertentu menuju tanah yang kering tadi,
lalu menurunkan hujan dari awan itu.
o Dengan demikian tanah yang semula kering akan menjadi basah dan bisa ditanami tumbuh-tumbuhan.
o Pengaliran air terus berjalan,
terutama ke tanah yang berada di dataran rendah,
di mana biasanya dihuni oleh banyak penduduk,
terus mengalir melalui süngai-sungai atau pori-pori tanah
karena hukum grafitasi ciptaan Allah akan memaksa air dari gunung-gunung untuk terus berjalan ke tempat-tempat yang lebih rendah
dan lebih rendah lagi hingga bermuara di lautan.
o SISTEM peredaran air dari lautan ke udara, dan dari udara ke daratan, lalu dari daratan ke lautan lagi secara terus-menerus ini akan menjamin ketersediaan air bagi manusia yang memang sangat tergantung pada air untuk mempertahankan kehidupannya.
o (Nikmat air berdampak ke segala penjuru kebutuhan manusia, makan, minum, pertanian, peternakan, perikanan, industri, susu, buah, ikan, listrik, dlll)
o ”Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.” (Al A’raf 7:57)
7. SUNNATULLAH memiliki beberapa karakteristik. Muhammad ‘Imaduddin ‘Abdulrahim, dalam bukunya Islam, Sistem Nilai Terpadu, menerangkan bahwa:
o Prosedur sifatnya pasti karena prosedur itu mengikuti ketetapan yang telah ditentukan. ”Tidak ada suatu keberatan atas Nabi tentang apa yang telah ditetapkan Allah baginya. (Allah telah menetapkan yang demikian) sebagai sunnah-Nya pada nabi-nabi yang telah berlalu dahulu. Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku.” (Al Ahzab 33:38)
o Bersifat obyektif, artinya bisa menguntungkan siapa saja yang mengikuti prosedur itu dan menimpa siapa saja yang melanggarnya, baik orang mukmin ataupun kafir. ”Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia telah meletakkan keseimbangan, supaya kamu jangan melampaui batas keseimbangàn itu, dan tegakkanlah timbangan dan janganlah kamu mengurangi neraca”. (Al Rahman 55:7-9)
8. Allah telah memberitahukan kita bahwa:
Dia telah membuat langit atau alam raya dengan hukum sistem keseimbangan. (macan- kijang – hena – burung – tikus – serangga – cacing)
Karena alam raya ini memiliki hukum keseimbangan, maka apapun yang ada di dalamnya, termasuk manusia, harus mengikuti hukum keseimbangan pula.
Seseorang Bila tidak mengikuti hukum keseimbangan dalam berperilaku, maka:
o dia akan hancur atau celaka, tak peduli apakah dia mengaku sebagai orang Muslim atau non-Muslim,
o apakah dia mengaku sebagai rajin beribadah atau tidak.
Jadi hukum keseimbangan berlaku secara obyektif tanpa pandang bulu.
Itulah sebabnya, Allah memperingatkan agar kita tidak melampaui batas keseimbangan itu.
Allah pun memberi contoh:
o bahwa di dalam berjual-beli, janganlah kita mengurangi timbangan yang disepakati.
o Bila ini kita langgar, kita, akan kehilangan pelanggan.
Contoh lain hukum keseimbangan adalah KEADILAN:
o Keadilan lambangnya timbangan sama berat
o Keadilan adalah keseimbangan dalam kehidupan bermasyarakat.
o Kita sudah banyak menyaksikan betapa banyak raja, presiden dan perdana menteri yang jatuh karena mereka telah melanggar hukum keseimbangan, yaitu keadilan.
9. Prosedur yang digunakan Allah dalam menciptakan sesuatu tidak akan pernah berubah karena selain Allah tidak ada, dan tidak akan pernah ada yang bisa menandingi untuk menciptakan prosedur. ”Sebagai suatu sunnatullah yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali¬ kali tidak akan menemukan perubahan bagi sunnatullah itu. ”(Al Fath 48:23)
10. Muhammad ‘Imaduddin’ Abdurrahim menjelaskan bahwa:
o karakteristik sunnatullah adalah: pasti, obyektif dan tidak pernah berubah itu memberikan kemudahan bagi manusia, dalam membuat suatu rencana yang berdasarkan perhitungan.
o Seorang yang memanfaatkan karakteristik sunnatultah ini untuk merencanakan suatu pekerjaan yang besar, insya Allah, tidak perlu meragukan ketepatan perhitungannya.
11. LEBIH DARI ITU, bahwa Sunnatullah berciri:
o kepastian, keobyektifan dan ketidak-berubahan sunnatullah itu membuat segala suatu yang akan terjadi BISA DIDUGA sebelumnya
o asal kita memiliki ilmunya, tentu sebatas kemampuan kita sebagai makhluk Allah.
• Bila lintang wluku di tempat tertentu menandakan musim tertentu.
• Kapan berkumpulnya ikan-ikan dilaut.
• Bila malam tiba belut-belut pada keluar dari lubangnya.
• Bila keringat banyak keluar akan terasa haus. dll)
o Keterdugaan sesuatu yang akan terjadi bisa menimbulkan HARAPAN akan KEBERHASILAN suatu rencana,
o lalu harapan semacam ini bisa MEMOTIVASI atau menimbulkan dorongan kepada kita untuk berbuat sesuatu dengan perhitungan,
o yang akan memperoleh suatu hasil atau mencapai tujuan.
o
o Dengan cara inilah Allah menimbulkan GAIRAH hidup,
o kèhidupan kita menjadi DINAMIS, KREATIF dan MENYENANGKAN
o karena masing-masing orang memiliki tujuan yang berbeda dan
o dengan perhitungan dan harapan yang berbeda pula.
o SEGALA PUJI BAGI ALLAH.
o
o Bayangkan bila hukum keseimbangan terganggu:
daratan jadi gundul dan penuh hamparan padang pasir,
bumi menjadi panas, awan terbang kemana-mana,
hujan langka, tanah tandus, manusia sulit bercocok tanam,
manusia kekurangan makanan, busung lapar, bayi-bayi pada mati,
Dengan ketidak seimbangan, Kira-kira apa yang akan terjadi ....???
Kehidupan akan musnah ...
Mohon Maaf Apabila Ada Kesalahan Dalam Penulisan. Semoga artikel tentang ULASAN DAN PESAN AL-FATIHAH di atas dapat bermanfaat. Jika ingin menduplikasi artikel ini diharapkan mencantumkan link http://ratsoffice.blogspot.com/2012/12/ulasan-dan-pesan-al-fatihah-1.html. Terima Kasih.
Rats Office
Published:
2012-12-07T02:34:00-08:00
Title:ULASAN DAN PESAN AL-FATIHAH
Author :
HOME